About
Welcome to Warung Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang, a culinary gem nestled in the lush surroundings of Yogyakarta, at Jl. Kaliurang No.KM 24, Ngipiksari, Hargobinangun, Kec. Pakem. This charming eatery offers a delightful menu primarily focused on the traditional Indonesian dish, jadah, paired magnificently with savory tempe and tahu bacem. With a contact number of +62 813-2805-2182, it’s a convenient stop for both locals and visitors.
As I stepped into Warung Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang, the warm atmosphere enveloped me, offering a perfect oasis to unwind after an adventure-filled day, perhaps exploring the sights of Merapi. The space is spacious, featuring ample parking and a cozy setup that is ideal for gathering with friends or enjoying a peaceful meal alone. Here, dining is not just about the food; it's about the experience.
One bite of the jadah, which is known for its soft texture, transports you to culinary bliss. Customers rave about its deliciousness and how perfectly it complements the sweet and tender slices of tempe and tahu. The wajik, a sweet glutinous rice cake, adds an additional layer of flavor. Natasha Dyah, a regular visitor, praises the combination: "Jadahnya lembut walaupun kecil2, tempe tahunya juga manis dan lembut." The textures and flavors harmonize beautifully, creating a satisfying meal that resonates with tradition.
Despite some varied opinions on sweetness—such as Norma Presdiana's note on the tempe and tahu being slightly overly sweet—the overall sentiment is clear: the comfort and authenticity of each dish shine through. This venue is not only about enjoying a good meal; it's also appointed with facilities like toilets, mushola, and even serves as a point for Jeep tours, making it a multifaceted destination.
For those looking to unwind with a cup of tea alongside their food, Warung Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang truly caters to every need. The combination of superb service, comfortable seating, and deliciously prepared food makes it a must-visit spot in the Yogyakarta area.
Overall, if you find yourself in Sleman, don’t miss out on the enchanting flavors at Warung Jadah Tempe Mbah Carik Kaliurang. Whether you’re wrapping up a physical adventure or simply seeking a moment of relaxation, this establishment promises an unforgettable culinary experience that lingers long after the meal is over.
“ jadah & waik’nya enak tp kurang suka tahu & tempe bacemnya karna terlalu manis… tempatnya nyaman buat istirahat atau sekedar menikmati suasana sambil ngeteh & makan jadah… kayaknya biasa dipake buat titik kumpul ato istirahat wisata jeep pembayaran bisa qris,,, ”
“ langganan selalu tiap ke jogja: jadah mbah carik! jadahnya lembut walaupun kecil2, tempe tahunya juga manis dan lembut, potongannya gede2, wajiknya jg manisnya pas dan potongannya pas utk dimakan bareng jadahnya tempat parkirnya luas, pelayanan ok ”
“ Selain warung dan pusat oleh-oleh, lokasi nya juga digunakan untuk keberangkatan Tour Merapi menggunakan kendaraan Jeep. Toilet, kamar mandi, mushola juga tersedia. Kami tidak sempat mencicipi makanan disana karena selesai Tour Merapi kami langsung menuju lokasi lain. ”
“ Setelah selesai melakukan simulai jelajah medan, kami makan siang disini. Berprofesi sebagai seorang Pendamping UMKM membuat saya sering bepergian ke berbagai daerah di Indonesia. IG roy.baskoro ”
“ Pertama kalinya kesini tempatnya enak bisa makan disini bisa dibungkus Rasanya mantap jadahnya pulen tahu tempe bacem nya enak wajiknya manis pas ”
“ Berkunjung ke obyek wisata pegunungan Kaliurang kurang lengkap tanpa menyicip kulinernya. Sebab selain menawarkan hawa dingin dan pemandangan yang lumayan indah, di kaki pegunungan ini juga banyak terdapat tempat kuliner yang patut dicoba. Salah satunya adalah makanan jadah tempe. Dari sekian warung jadah tempe, ada satu yang cukup melegenda, bahkan menjadi warung pertama yang menjual makanan tersebut di Kaliurang. Jadah Tempe Mbah Carik namanya. Warung yang terletak di kaki gunung (sebelum patung udang) ini sudah menjajakan jadah tempe sejak 1950. Tempat parkirnya lumayan luas. Bagi yang membawa mobil tak akan mendapat kesulitan mendapat tempat parkir. Selain luas, meja dan kursi makan di warung jadah Mbah Carik juga masih mempertahankan konsep pedesaan dengan lincak dan meja kayu. Harganya juga tidak mahal. Jadah bersama tempe/tahu disajikan sesuai keinginan pengunjung. Anda bisa memesan panas, hangat, atau dingin. Tapi tentunya bakal lebih nyaman dimakan dalam kondisi masih hangat. Kehangatan ini yang menjadikan jadah tempe Mbah Carik istimewa. Jadah tempe Mbah Carik dibuat dari beras ketan dan kelapa parut yang dikukus seperti nasi. Mengukusnya tidak menggunakan api dari kompor, melainkan kayu bakar. Inilah yang membuat jadahnya lembut dan berasa gurih. Begitu juga dengan tahu dan tempe bacemnya yang dimasak dengan kayu bakar sehingga bisa tahan dua hari dalam suhu ruangan. Cara pengukusan dan penyajian ini pun sudah diwariskan sejak Mbah Sastrodinomo atau Mbah Carik membuka warung ini 63 tahun lalu. ”